KEMARAU
Ketukan jari hujan
Yang sudah lama tak ku dengar
Hingga kini belum juga ku dapat
Walaupun setetes..
Cukup tuk segarkan sabana kering ini

Kemarau panjang nan melanda
Memanggang sabana dulu nan hijau

Para rumput rindu
Berharap…menunggu..penuh rasa setia
Menanti titikan hujan

Membuai segarkan jiwa

PASRAH
Tangisku di ujung pena
Tawaku di ujung senja
Gembiraku melayang pasrah
Senyum tua tuk isi tawa duka

Toksin-toksin gerogoti hati
Leukosit kembangkan bendera putih
Menyerah pasrah…
Bertekuk lutut…
Tanpa tenaga…
Tiada daya…

Rintik hujan menggantung
Banjir datang tak terbendung
Terjang segala yang subur

Tanpa sisa tuk jadi makmur

PERANG
Gema adzan getarkan kalbu
Dengar tangis insan penuh dosa
Do’a kekhilafan nafsu
Ranjang indah jadi saksi bisu

Senyum puas akhiri perang
Tak mau kalah singa melompat
Menerkam kucing, berhenti bercumbu
Cumbuan maut akhiri perang

TIGA GEREJA MENYANYI
Cahya remang subak dedaunan
Melotot mata hampir keluar
Osteon-osteon hancur
Darah mengucur

Kanibal bertahta dari gelimpangan

Puas!!!
Lepas dahaganya
Buat kubangan dimerahnya darah
Eritrosit-eritrosit mengambang
Muncrat…
Berenang riak…
Hingga tumpah…
Rembes kedaun pintu

Puing-puing osteon gosong
Ritual ngaben pelan berputar